Teori-Teori Pemilihan Lokasi Industri
Berdasarkan pengembangan dari pendapat Robinson dalam Daldjoeni (1997:58) ada sejumlah faktor yang ikut menentukan keberadaan lokasi industri, yaitu:
Namun pada perkembangan selanjutnya teori yang dikemukakan Weber ini mendapat kritikan karena melebih-lebihkan arti penting transportasi saja, kemudian Weber memodifikasikan teorinya dengan penambahan memperhatikan faktor ketersediaan tenaga kerja yang murah (least labour cost) untuk pabrik/industri yang yang mempunyai kebutuhan buruh yang banyak melokasikan pabriknya di daerah yang mempunyai supply tenaga kerja dengan upah yang relatif murah (dalam Daldjoeni, 1997:75).
Selanjutnya Renner (1957, dalam Hasvia,2000:13-14) menekankan aturan lokasi industri manufaktur akan lebih menguntungkan apabila dekat dengan sumber bahan baku apabila dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar. Adapun syarat yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kegiatan industri antara lain :
Menurut Losch (dalam Daldjoeni,1997:78) teori lokasi industri yang optimal berdasarkan permintaan (demand) sebagai salah satu alasan melokasikan industri disuatu daerah agar perusahaan tersebut dapat menguasai wilayah pemasarannya sehingga dapat menghasilkan paling banyak pendapatan (maximum revenue).
Sumber:
Tesis Budi Satria Nasution, Konteks Sosio-Spasial Industri Kekotaan Yang Berlokasi
Di Perdesaan Di Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman (Magister Perencanaan Kota dan Daerah (MPKD-UGM Tahun 2003)
- Faktor geografis; termasuk lokasi bahan baku, suplai air, dll.
- Faktor sosial-budaya; termasuk suplai tenaga kerja, daerah pemasaran, aktivitas ekonomi, dan keadaan politik.
- Faktor teknologi; termasuk rekayasa/pengolahan produk, teknologi sumber daya energi,dan kemudahan fasilitas transportasi.
- Adanya keseragaman keadaan topografi, keadan iklim dan demografi yang berkaitan dengan keterampilan dan permintaan akan produksi.
- Adanya ketersediaan bahan mentah yang tersedia dimana-mana, kecuali bahan tambang yang hanya terbatas pada lokasi tertentu.
- Adanya upah buruh yang seragam di tiap-tiap wilayah tetapi ada juga perbedaan upah karena persaingan antar penduduk.
- Biaya transportasi yang berasal dari bobot bahan baku yang diangkut atau dipindahkan serta jarak sumber bahan baku dengan lokasi pabrik.
- Adanya kompetisi antar industri.
- Serta adanya manusia yang berfikir rasional.
Namun pada perkembangan selanjutnya teori yang dikemukakan Weber ini mendapat kritikan karena melebih-lebihkan arti penting transportasi saja, kemudian Weber memodifikasikan teorinya dengan penambahan memperhatikan faktor ketersediaan tenaga kerja yang murah (least labour cost) untuk pabrik/industri yang yang mempunyai kebutuhan buruh yang banyak melokasikan pabriknya di daerah yang mempunyai supply tenaga kerja dengan upah yang relatif murah (dalam Daldjoeni, 1997:75).
Selanjutnya Renner (1957, dalam Hasvia,2000:13-14) menekankan aturan lokasi industri manufaktur akan lebih menguntungkan apabila dekat dengan sumber bahan baku apabila dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar. Adapun syarat yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya kegiatan industri antara lain :
- Ketersediaan bahan baku.
- Ketersediaan sumber tenaga kerja yang memiliki keterampilan.
- Adanya modal usaha yang cukup operasionalisasi.
- Adanya jaringan pemasaran dan moda transportasi yang cukup.
- Mempunyai manajemen organisasi perusahaan yang efisien dan efektif.
Gambar 1 Kurva Bid Rent:
|
Kurva Bid Rent William Alonso
Menurut Losch (dalam Daldjoeni,1997:78) teori lokasi industri yang optimal berdasarkan permintaan (demand) sebagai salah satu alasan melokasikan industri disuatu daerah agar perusahaan tersebut dapat menguasai wilayah pemasarannya sehingga dapat menghasilkan paling banyak pendapatan (maximum revenue).
Sumber:
Tesis Budi Satria Nasution, Konteks Sosio-Spasial Industri Kekotaan Yang Berlokasi
Di Perdesaan Di Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman (Magister Perencanaan Kota dan Daerah (MPKD-UGM Tahun 2003)
Post a Comment for "Teori-Teori Pemilihan Lokasi Industri"
Komentar anda sangat berarti bagi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan dapat Melatih Ketajaman Pemikiran Anda, untuk itu, belajarlah berkomentar mulai dari artikel ini.