Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Best Practices: Strategi Penataan PKL di Kota Bandung

Bagaimana penerapan strategi penataan PKL yang mengenakan sanksi bagi Pedagang dan Pembeli...
-----,

Pemkot Bandung mulai tegas terhadap PKL. Mereka menetapkan zona larangan berdagang dan denda Rp 1 juta. Bukan hanya PKL yang didenda, tapi juga pembeli. Seperti apa praktiknya?
Best Practices: Strategi Penataan PKL di Kota Bandung
Best Practices: Strategi Penataan PKL di Kota Bandung

Aturan soal denda itu sebetulnya sudah cukup lama diterbitkan. Yakni Perda Kota Bandung No 4 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima Pasal 24 ayat 1 dan 2. Hanya karena tidak diterapkan, jadi kesannya seperti aturan baru.

Nah, belakangan pemkot berupaya menegakkan aturan tersebut. Selama 1-2 pekan terakhir sosialisasi gencar dilakukan. Salah satunya memasang spanduk di lokasi zona merah atau kawasan terlarang PKL, yakni Jalan Merdeka, Jalan Kepatihan, Jalan Dalem Kaum, dan Kawasan Masjid Agung.

Tepat pada Minggu (2/2) kemarin, aturan diberlakukan. Personel Satpol PP disiagakan di beberapa titik. Peralatan persidangan disiapkan bagi para pelanggar. Berikut beberapa kejadian pada hari pertama pemberlakuan denda Rp 1 juta.

Berikut beberapa pengalaman hari pertama pemberlakuan aturan:
1. Ngotot
Masih ada yang berjualan di Jalan Dalem Kaum, kawasan yang bersebelahan dengan Jalan Kepatihan. ada yang berjualan sabuk, makanan, buah-buahan dan aksesori. Jumlahnya tidak sebanyak hari-hari sebelumnya.

Saat ditanya soal aturan denda, seorang pedagang ikat pinggang merasa tidak bersalah.  "Enggak atuh. Itu mah aturan Wali Kota saja. Kalau tetap didenda nanti pemilu enggak akan milih dia lagi," ucap pria yang enggan disebutkan namanya itu.
PKL berjualan di Jalan Dalem Kaum, kawasan yang bersebelahan dengan Jalan Kepatihan
PKL berjualan di Jalan Dalem Kaum,
kawasan yang bersebelahan dengan Jalan Kepatihan

Di kawasan Masjid Agung Alun-alun yang tak jauh dari Jalan Dalem Kaum juga masih ada asongan yang menjajakan kue dan kopi-kopi.

2. Kucing-kucingan
Personel Satpol PP berkeliling di zona merah, tapi PKL tak kehilangan akal. Mereka memanfaatkan lengahnya aparat dengan nekat berjualan sembunyi-sembunyi. Ini terjadi di Jalan Kepatihan dan Jalan Dalem Kaum.
Tak hanya PKL yang kucing-kucingan, tapi juga pembeli. Beberapa orang malu-malu untuk menghampiri PKL .
"Ada yang mau dibeli sih, tapi takut juga. Lihat dulu aja ada petugas atau tidak. Kalau enggak ya langsung beli," ujar Gita (24), warga Jalan Ujungberung.

3. Bingung
Entah karena pura-pura tidak tahu, bingung, atau salah tafsir, beberapa PKL tetap nekat berjualan. Ade Usman  salah satunya. Pedagang jambu bol ini merasa tidak dilarang berdagang.
"Yang dilarang katanya yang di roda aja. Tuh yang lain juga banyak yang dagang," ujar pria yang berjualan di trotoar di Jalan Dalem Kaum ini.
Seorang pembeli juga kebingungan karena tepergok belanja roti di Jalan Kepatihan. Diceritakan Ahmad Fauzan, penyidik PNS Satpol PP Kota Bandung, perempuan bernama Een Rohana warga gang Cikapundang kaget saat dibilang melanggar aturan.
"Dia bilang tidak tahu. Karena jarang baca koran dan menonton televisi. Juga jarang keluar rumah," jelas Fauzan.
Tapi aparat tetap tegas. Karena mengaku tidak mampu membayar Rp 1 juta, Een akan diberlakukan tindak pidana ringan (tipiring). KTP Een disita dan ia harus disidang di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LRE Martadinata.


Sumber: 
http://news.detik.com/read/2014/02/03/065346/2485010/10/3-momen-ganjil-saat-pembeli-dan-pkl-terlarang-didenda-rp-1-juta, Diakses tanggal 03 Februari 2014
Judul asli: "3 Momen Ganjil Saat Pembeli dan PKL 'Terlarang' Didenda Rp 1 Juta"

Post a Comment for "Best Practices: Strategi Penataan PKL di Kota Bandung"